Investasi

5 Perbedaan Investasi Syariah dan Konvensional

By August 4, 2021No Comments

Perkembangan era digital membuat instrumen investasi syariah makin mudah ditemukan. Kondisi ini tentu menguntungkan masyarakat muslim yang ingin berinvestasi, namun tetap berlandaskan pada syariat islam. Sebenarnya, apa yang membuat investasi syariah berbeda dengan konvensional?

  1. Prinsip Akad Pendanaan

Akad yang diterapkan dalam prinsip investasi syariah berlandaskan pada agama, meliputi akad bagi hasil (mudharabah), sewa menyewa (ijarah), dan kerjasama (musyarakah). Berbeda dengan pendanaan konvensional yang tidak menetapkan aturan halal haram dalam kesepakatan.

  1. Tujuan Berinvestasi

Jika pendanaan konvensional mengharapkan keuntungan atau return sebanyak mungkin dan mengejar kemajuan ekonomi, maka pendanaan syariah juga fokus pada strategi yang disebut aspek Socially Responsible Investment (SRI). Strategi tersebut mengkombinasikan antara kebajikan sosial dan perolehan keuntungan semaksimal mungkin.

  1. Produk Pendanaan yang Ditawarkan

Jika pada pendanaan syariah Anda dapat menanamkan uang dalam semua aspek bisnis, maka instrumen pendanaan syariah jumlahnya lebih sedikit. Hal ini karena pendanaan syariah hanya fokus pada produk yang sesuai syariat islam saja.

  1. Badan Usaha Penjual Saham
Baca Juga :  Sebelum Buy, Ketahui 4 Waktu Terbaik untuk Membeli Kripto

Di pasar modal konvensional tidak memperhatikan status halal haram ketika emiten atau badan usaha menjual saham. Selain itu, transaksi sebagian besar mengandung bunga dan rawan terjadi spekulatif yang cukup lebar serta transaksi manipulatif.

Sangat berbeda dengan transaksi pasar syariah yang bebas bunga, saham yang dijual emiten harus memenuhi syarat syariah, serta menerapkan menerapkan salam, musyarakah, dan mudharabah dalam bertransaksi.

  1. Sistem Transaksi Pendanaan

Mekanisme transaksi tanpa batasan dan arah perputaran uang investor terbuka bebas terjadi pada pendanaan konvensional. Transaksi mengandung unsur bunga dan saham yang diperjualbelikan bisa saja mengandung unsur haram. Selain itu, dalam pendanaan konvensional terdapat unsur manipulatif, spekulatif, transaksi tidak jelas, dan judi.

Baca Juga :  3 Cara Menghindari FOMO dalam Investasi

Berbeda dengan investasi syariah yang tidak akan digunakan untuk mendanai usaha tanpa dasar prinsip syariat. Semua unsur non halal diseleksi secara ketat. Uang investor tidak akan diputar untuk mendanai usaha seperti rokok, alkohol, dan makanan haram akan ditolak oleh instrumen pendanaan ini.

Demikian perbedaan investasi syariah dan konvensional. Ingin tahu lebih banyak tentang pendanaan syariah? Hubungi Xaham.id. Kami akan membantu Anda bertransaksi jual-beli saham syariah secara elektronik dengan aman dan legal. Xaham.id merupakan financial technology urun dana yang telah ada di bawah peraturan OJK (POJK.57/2020).
Xaham.id juga menghubungkan pemodal dengan perusahaan lokal berkualitas yang sedang mencari pendanaan untuk menumbuh-kembangkan usahanya. Bersama Xaham.id, investasi dan pengembangan usaha Anda jadi lebih mudah dan aman.

Leave a Reply